Ada sekitar 7.150 bahasa berbeda yang digunakan di seluruh dunia, termasuk bahasa yang paling populer ; Hal ini membuat dunia bahasa menjadi sangat beragam, dan masing-masing bahasa memiliki rangkaian bunyi, aturan pembuatan kalimat, dan cara mengekspresikan gagasannya sendiri. Itu hanya salah satu alasannya; mari kita bahas mengapa hal ini menjadi lebih sulit dan kompleks.
- Kosakata Kompleks dan Jargon Khusus : Teks yang berisi istilah teknis atau bahasa khusus industri menimbulkan tantangan besar dalam penerjemahan. Misalnya, dokumen hukum, laporan medis, dan makalah penelitian ilmiah mengharuskan penerjemah memahami terminologi spesifik yang digunakan dalam bidang tersebut. Hal ini lebih dari sekedar kemahiran bahasa, menuntut pemahaman komprehensif tentang materi pelajaran. Penerjemah sering kali perlu melakukan penelitian ekstensif atau berkonsultasi dengan para ahli untuk memastikan terjemahan mereka akurat dan mempertahankan makna teks aslinya.
- Nuansa dan Idiom Budaya : Setiap bahasa merupakan cerminan budayanya, sehingga membuat idiom, peribahasa, dan referensi budaya sangat sulit untuk diterjemahkan. Unsur-unsur ini seringkali tidak memiliki padanan langsung dalam bahasa lain, sehingga mengharuskan penerjemah menemukan cara kreatif untuk menyampaikan sentimen atau humor yang sama. Tantangan ini menggarisbawahi pentingnya kompetensi budaya dalam penerjemahan, karena terjemahan literal dapat mengakibatkan hilangnya makna atau bahkan kesalahpahaman. Keberhasilan penerjemahan elemen-elemen ini sering kali bergantung pada kemampuan penerjemah untuk menangkap esensi teks asli sekaligus membuatnya sesuai dengan konteks budaya bahasa target.
- Perbedaan Tata Bahasa dan Sintaksis : Perbedaan struktural antar bahasa dapat berdampak signifikan pada proses penerjemahan. Misalnya, urutan penempatan subjek, kata kerja, dan objek dalam sebuah kalimat dapat sangat bervariasi antar bahasa. Meskipun bahasa Inggris biasanya mengikuti struktur Subjek-Kata Kerja-Objek (SVO), bahasa seperti Jepang menggunakan pola Subjek-Objek-Verba (SOV). Selain itu, beberapa bahasa menerapkan gender pada kata benda, memiliki berbagai bentuk konjugasi kata kerja, atau menggunakan kasus untuk mengekspresikan hubungan tata bahasa, yang mungkin tidak ada satupun dalam bahasa lain.