Bias bahasa adalah penggunaan bahasa yang secara tidak adil merugikan atau memberi stereotip pada kelompok orang tertentu. Bias ini bisa bersifat eksplisit, dengan penggunaan bahasa yang diskriminatif secara terang-terangan, atau implisit, dijalin secara halus ke dalam istilah dan frasa yang terkesan netral.
Disengaja atau tidak, bias bahasa dapat menimbulkan konsekuensi yang signifikan. Hal ini dapat mengasingkan individu, menghambat komunikasi, dan bahkan melanggengkan kesenjangan. Oleh karena itu, penting untuk mengatasi masalah ini untuk meminimalkan bias bahasa yang lebih luas.
Apa itu bias bahasa?
Bias bahasa mengacu pada kecenderungan memihak atau mendiskriminasi kelompok tertentu dalam penggunaan bahasa. Hal ini dapat terwujud dalam kata-kata, frasa, atau ungkapan yang secara tidak sengaja meminggirkan, meremehkan, atau menyinggung individu atau kelompok berdasarkan identitasnya, seperti jenis kelamin, ras, usia, kemampuan, atau latar belakang lainnya.
Bias bahasa sering kali berasal dari norma-norma sosial yang sudah ketinggalan zaman dan sejarah penindasan terhadap kelompok tertentu. Meski tidak selalu disengaja, kata-kata dan frasa yang bias dapat menyampaikan pesan tersembunyi mengenai superioritas atau inferioritas suatu kelompok terhadap kelompok lainnya.
Bahasa yang bias dapat memperkuat stereotip negatif dan membuat kelompok merasa tidak dihargai atau dipinggirkan. Oleh karena itu, penting untuk menghindari bias bahasa agar komunikasi kita lebih inklusif, adil, dan menghormati keberagaman.
Menghindari bias bahasa membantu menciptakan lingkungan yang lebih menerima perbedaan. Dengan menggunakan bahasa yang inklusif dan tidak memihak, Anda menunjukkan kepedulian Anda terhadap semua orang, terlepas dari latar belakang mereka yang beragam.
6 jenis dan contoh bahasa bias
Bias bahasa dan bahasa yang bias sering kali membingungkan tetapi memiliki arti yang berbeda. Bias bahasa adalah kecenderungan umum untuk memihak mereka yang berkomunikasi dengan cara yang sama dengan kita. Bahasa yang bias mengacu pada kata-kata yang dapat merugikan atau eksklusif karena mengabaikan aspek identitas seseorang.
Berikut jenis-jenis bahasa bias dan beberapa contohnya.
Bias gender
Bias gender dalam bahasa mengacu pada penggunaan kata, frasa, atau struktur yang mendiskriminasi atau meremehkan satu gender. Hal ini sering muncul dalam asumsi dan stereotip gender yang tertanam dalam bahasa kita sehari-hari.
Misalnya, dalam bahasa Inggris, banyak istilah yang secara default menggunakan kata benda maskulin, seperti “manusia” dan “buatan manusia”. Selain itu, banyak profesi yang diasumsikan didominasi laki-laki, seperti “pemadam kebakaran” dan “penjual”.
Untuk menghindari bias gender, kita perlu menggunakan bahasa yang lebih inklusif dan netral. Misalnya, menggunakan kata “kemanusiaan” dan bukan “manusia”, “petugas pemadam kebakaran” daripada “petugas pemadam kebakaran”, dan kata ganti “mereka/mereka” daripada “dia/dia” atau “dia/dia”.
Bias usia
Bias usia dalam bahasa mengacu pada penggunaan kata atau frasa yang meremehkan atau menggeneralisasi orang berdasarkan usia. Hal ini sering terjadi pada label yang merendahkan terhadap individu yang lebih tua atau lanjut usia.
Misalnya, istilah-istilah seperti “orang lanjut usia”, “pria/wanita tua”, atau “warga negara lanjut usia” dapat terdengar merendahkan dan tidak menunjukkan rasa hormat terhadap individu yang dideskripsikan.
Bias budaya
Bias budaya dalam bahasa mengacu pada penggunaan kata atau frasa yang membuat asumsi atau generalisasi tentang seseorang berdasarkan latar belakang budaya, bahasa, atau penampilannya. Hal ini sering terjadi melalui komentar atau pertanyaan yang menyiratkan bahwa seseorang dianggap “bukan dari sini” atau “asing”.
Misalnya, mereka menggunakan istilah seperti “orang kulit berwarna” atau “orang berkulit gelap” alih-alih menyebutkan identitas ras atau etnis mereka. Ini menggeneralisasi banyak budaya berbeda hanya berdasarkan warna kulit.
Bias rasial
Bias rasial dalam bahasa mengacu pada penggunaan kata atau frasa yang menyinggung atau mendiskriminasi seseorang berdasarkan ras atau etnisnya. Hal ini sering terjadi dalam bentuk stereotip negatif, penggunaan bahasa rasis, atau bahasa yang menyiratkan supremasi ras tertentu.
Misalnya, dengan asumsi kemahiran bahasa seseorang didasarkan pada ras, seperti “Bahasa Inggris Anda sangat bagus untuk seorang imigran.” Contoh lainnya adalah mendeskripsikan kualitas atau karakteristik seseorang berdasarkan ras, seperti “Dia sangat cerdas untuk ukuran orang kulit hitam” atau “Tidak heran dia egois, dia orang Asia.”
Bias disabilitas
Bias disabilitas dalam bahasa mengacu pada penggunaan kata atau frasa yang meremehkan atau mendiskriminasi penyandang disabilitas atau kondisi kesehatan tertentu. Hal ini sering terjadi dalam bahasa yang menyiratkan bahwa mereka “kurang mampu” atau “tidak lengkap”.
Misalnya, mereka menggambarkan seseorang yang menggunakan kursi roda sebagai “terkurung di kursi roda” atau menyebut seseorang dengan penyakit tertentu sebagai “korban” dari penyakit tersebut. Artinya mereka tidak berdaya dan tidak mampu mencapai kesuksesan atau kebahagiaan seperti orang lain.
Bias agama
Bias agama, atau bias berdasarkan agama, mengacu pada penggunaan bahasa yang mendiskriminasi atau meremehkan kelompok atau individu berdasarkan keyakinan agamanya. Misalnya, menyebutkan agama atau identitas agama seseorang dengan cara yang tidak relevan atau di luar konteks dapat memicu stereotip, seperti “Jaksa Muslim itu…”
Pengaruh bias bahasa
Bias bahasa mempunyai dampak yang signifikan, baik pada tingkat individu maupun masyarakat. Di bawah ini adalah beberapa dampak buruk yang dapat timbul akibat penggunaan bahasa yang bias.
Ketidaktelitian
Ketidakakuratan adalah salah satu dampak paling parah dari bias bahasa dalam penerjemahan. Baik penerjemah manusia maupun penerjemah mesin dengan bias bahasa tertentu cenderung menafsirkan dan menerjemahkan konten sesuai dengan perspektif, nilai, atau keyakinan pribadi mereka.
Akibat dari penerjemahan yang tidak akurat dapat menimbulkan kesalahpahaman dan penyebaran informasi yang tidak benar kepada pembaca. Oleh karena itu, penerjemah harus mewaspadai bias bahasanya dan berusaha menerjemahkan konten seakurat mungkin sesuai dengan maksud aslinya.
Melestarikan diskriminasi terhadap kelompok tertentu
Penggunaan bahasa yang bias dalam isi terjemahan dapat dilihat sebagai pembenaran atau legitimasi atas diskriminasi dan permusuhan terhadap kelompok tertentu. Misalnya, jika suatu terjemahan menggunakan istilah rasis seperti “negro” atau “mata sipit”, maka hal tersebut dapat melanggengkan rasisme dan kebencian terhadap kelompok ras/etnis karena dianggap “normal” atau “dapat diterima”.
Menyebabkan kesalahpahaman dan konflik budaya
Bias bahasa dalam penerjemahan juga dapat menimbulkan kesalahpahaman dan konflik budaya antara pembaca dengan budaya asli isi. Misalnya, jika situs pariwisata yang diterjemahkan menggunakan bahasa yang bias terhadap komunitas lokal tertentu, hal ini dapat memicu ketidaknyamanan atau konflik antara wisatawan dan komunitas lokal. Hal ini dapat menghambat pemahaman lintas budaya dan upaya membina hubungan antar budaya yang positif.
Dampak pada penerimaan
Ketika pembaca mendeteksi bias dalam teks terjemahan, hal ini dapat langsung mengurangi kredibilitas konten secara keseluruhan di mata mereka.
Pembaca mungkin mempertanyakan objektivitas dan keakuratan terjemahan, yang pada akhirnya membuat mereka meragukan kebenaran informasi yang disajikan. Misalnya, pembaca menemukan bahwa penerjemah menggunakan bahasa atau frasa yang memihak satu sisi dalam artikel yang diterjemahkan. Dalam hal ini, hal ini dapat membuat mereka menganggap keseluruhan artikel tersebut bias dan tidak seimbang.
Jika pembaca merasa perspektif mereka perlu direpresentasikan secara lebih adil, pembaca yang percaya diri mungkin menolak untuk menerima konten tersebut.
Bagaimana kita menghindari bias bahasa?
Sekarang Anda sudah tahu apa itu bias bahasa, jenis-jenisnya, dan dampak yang mungkin timbul jika bias bahasa dibiarkan. Oleh karena itu, Anda harus mengetahui cara menghindari bias bahasa agar tidak terjadi dalam terjemahan situs web atau tulisan bahasa Anda.
Gunakan sudut pandang orang ketiga
Ketika seorang penulis menggunakan kata ganti orang pertama jamak seperti “kami”, “kami”, dan “milik kami”, kata-kata ini mengasumsikan bahwa pembaca memiliki pengalaman atau perspektif yang sama dengan penulis. Karena hal ini tidak selalu terjadi, lebih baik menggunakan kata ganti orang ketiga.
Misalnya:
❌ Kami menemukan bahwa undang-undang ini mengganggu pengelolaan kelas.
✅ Para guru menemukan bahwa undang-undang ini mengganggu pengelolaan kelas.
Bandingkan dengan cermat
Saat menulis tentang sekelompok orang atau membuat perbandingan antar kelompok, pastikan untuk menulis secara spesifik dan hindari generalisasi yang tidak perlu. Anda perlu memilih kata-kata dengan hati-hati dalam tulisan Anda agar pembaca tidak merasa sedang membaca opini pribadi Anda. Kata-kata seperti “buruk”, “lebih baik dari”, “lebih buruk dari”, dan seterusnya menunjukkan bias Anda terhadap pembaca.
Misalnya:
❌ Perusahaan ABC, lebih baik dari XYZ, mendistribusikan keuntungan kepada karyawannya.
✅ Perusahaan ABC membagikan keuntungan kepada karyawannya, yang tidak tersedia di perusahaan XYZ.
Bersikaplah spesifik ketika menulis tentang sekelompok orang
Saat menulis tentang sekelompok orang, Anda dapat menghindari bias dengan menulis sespesifik mungkin daripada hanya menggunakan istilah umum yang berpotensi menyinggung.
Misalnya:
❌ Lansia sering mengalami gangguan kesehatan.
✅ Orang dewasa berusia 60an dan 70an cenderung menghadapi tantangan kesehatan tertentu, seperti osteoporosis atau tekanan darah tinggi.
Berempati
Bagi mereka yang belum pernah mengalami diskriminasi, mungkin sulit untuk menyadari dampak dari bahasa yang tidak sensitif. Namun, bagi mereka yang sering didiskriminasi, bahasa kasar dapat memperburuk pengalaman mereka. Untuk memahami hal ini, penting untuk berempati dengan pengalaman orang lain. Dengan begitu, kita bisa lebih memperhatikan bahasa yang digunakan untuk menghargai perasaan orang lain.
Misalnya:
Ketika seorang manajer mengkritik kinerja seorang karyawan di depan rekan-rekannya tanpa memberikan umpan balik atau dukungan yang memadai, mungkin sulit bagi seorang manajer yang belum pernah mengalami perlakuan seperti itu untuk menyadari betapa menyakitkan pengalaman tersebut bagi karyawannya. Oleh karena itu, ambillah posisi karyawan tersebut dan bayangkan bagaimana perasaan mereka dalam situasi yang sama. Dengan begitu, manajer dapat memilih perkataannya dengan lebih bijak dan menghargai perasaan karyawannya.
Gunakan netral gender
Saat memilih kata-kata, hindari penggunaan kata-kata yang menunjukkan preferensi atau bias terhadap gender tertentu. Gunakan istilah netral gender jika memungkinkan untuk merujuk pada individu atau kelompok. Daripada menggunakan kata ganti berdasarkan gender tertentu, pertimbangkan untuk menggunakan “mereka” atau “mereka”.
Misalnya:
❌ Penjual mendemonstrasikan produk kepada pelanggan.
✅ Perwakilan penjualan mendemonstrasikan produk kepada pelanggan.
Memberikan bukti
Sertakan bukti atau referensi yang relevan untuk mendukung argumen Anda ketika membuat klaim atau pernyataan. Hal ini membantu mengurangi kemungkinan bias atau asumsi yang tidak berdasar.
Misalnya:
❌ Mengonsumsi makanan seimbang berkontribusi terhadap kesehatan secara keseluruhan.
✅ Menurut survei yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), orang dewasa yang mengonsumsi lima atau lebih porsi buah dan sayuran per hari memiliki kemungkinan 30% lebih kecil untuk terkena penyakit kronis seperti penyakit jantung dan diabetes dibandingkan dengan mereka yang mengkonsumsi lebih sedikit porsi.
Carilah frasa alternatif
Pertimbangkan kata atau frasa alternatif yang lebih netral ketika menghadapi frasa atau kata yang mungkin mempunyai konotasi atau implikasi tertentu. Hal ini penting karena menggunakan frasa dengan asumsi atau interpretasi berbeda dapat membantu menghindari bias atau membuat sebagian pembaca merasa disalahartikan.
Misalnya:
Bias ❌ | Alternatif ✅ |
Gila secara mental | Memiliki kondisi kesehatan mental |
Minoritas | Komunitas yang kurang terwakili |
Orang tua | Orang yang berusia di atas 50 tahun |
Fokus pada persamaan dan perbedaan yang relevan
Saat membandingkan kelompok atau situasi, fokuslah pada persamaan dan perbedaan yang relevan secara objektif. Hindari generalisasi atau menarik kesimpulan yang tidak didukung fakta atau bukti.
Misalnya:
❌ Konferensi ini dihadiri oleh empat ilmuwan, dua administrator, dan seorang ekonom Timur Tengah.
✅ Konferensi ini dihadiri oleh empat ilmuwan, dua administrator, dan seorang ekonom.
Pada contoh kedua, hilangkan spesifikasi “Timur Tengah” dari profesi “ekonom”. Dengan hanya merujuk pada “ekonom”, fokusnya tetap pada peran dan posisi pekerjaan yang dipegang oleh individu tersebut tanpa menambahkan informasi yang tidak perlu atau berpotensi menimbulkan stereotip atau asumsi yang tidak relevan.
Hindari generalisasi
Hindari pernyataan yang terlalu menggeneralisasi seluruh kelompok, sehingga menimbulkan stereotip dan ketidakakuratan. Sebaliknya, gunakan kata-kata seperti “beberapa”, “banyak”, dan sejenisnya untuk menunjukkan bahwa karakteristik yang dijelaskan hanya berlaku untuk beberapa anggota kelompok, bukan seluruh kelompok.
Misalnya:
❌Perempuan lebih peduli terhadap lingkungan dibandingkan laki-laki.
✅ Berdasarkan survei, lebih banyak perempuan yang peduli terhadap lingkungan dibandingkan responden laki-laki.
Gunakan terjemahan editor langsung untuk hasil terjemahan bahasa yang lebih baik
Terjemahan situs web sering kali mengandalkan terjemahan mesin, yang dapat menghasilkan terjemahan dengan cepat dan mudah. Namun, terjemahan mesin seringkali membutuhkan akurasi dan relevansi konteks yang lebih tinggi. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan fitur pengeditan langsung untuk memastikan keakuratan dan kejelasan pesan lintas bahasa dan menghindari bias.
Fitur pengeditan langsung dapat ditemukan pada layanan terjemahan yang menyediakan fungsi tersebut. Oleh karena itu, menggunakan layanan terjemahan web dengan fitur-fitur tersebut penting untuk membantu Anda menghindari bias.
Linguise editor ujung depan untuk mengedit terjemahan dan menghindari bias
Jika Anda memiliki website dan ingin menerjemahkannya ke berbagai bahasa, memperhatikan adanya bias bahasa adalah hal yang penting. Hal ini semata-mata untuk memberikan kenyamanan bagi pembaca saat melihat konten Anda.
Terjemahan otomatis di situs web memberikan hasil yang cepat, namun hasilnya terkadang hanya akurat. Oleh karena itu, tetap penting untuk memeriksa hasil terjemahan otomatis.
Terjemahan otomatis Linguise menawarkan beberapa fitur luar biasa, termasuk editor langsung front end.
Pada fitur ini, Anda dapat memodifikasi hasil terjemahan yang dihasilkan mesin. Anda dapat mengubahnya langsung di halaman depan dengan memilih bagian yang diinginkan. Dengan begitu, Anda bisa melihat hasil terjemahan mana yang bias dan bisa langsung diedit, seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Linguise memiliki antarmuka pengguna yang intuitif sehingga siapa pun dapat menggunakannya dengan mudah. Selain itu, fitur tambahan lain yang didukung antara lain:
- Deteksi konten otomatis: Linguise akan secara otomatis mendeteksi konten Anda untuk terjemahan yang cepat dan akurat ke dalam bahasa target.
- Terjemahkan semua elemen: Linguise dapat menerjemahkan semua elemen web, tidak hanya konten tetapi juga tombol, menu, navigasi, formulir, dan banyak komponen lainnya.
- Pengecualian terjemahan: fitur pengecualian terjemahan yang dapat mengecualikan teks dari terjemahan yang ingin Anda tinggalkan dalam bentuk aslinya atau tidak diterjemahkan ke berbagai bahasa.
- SEO Multibahasa: Linguise mendukung penerapan SEO multibahasa pada website sehingga website Anda berpotensi dilihat oleh khalayak luas melalui hasil pencarian.
Dengan Linguise , Anda tidak hanya mendapatkan kualitas terjemahan sempurna hingga 97% tetapi juga memungkinkan Anda mengedit hasil terjemahan untuk menghindari bias bahasa.
Coba Linguise untuk hasil terjemahan yang lebih baik!
Bias bahasa adalah penggunaan bahasa yang tidak adil atau stereotipikal yang dapat merugikan atau membuat stereotip kelompok orang tertentu. Disengaja atau tidak, bias bahasa dapat menimbulkan konsekuensi yang signifikan, menjauhkan individu, menghambat komunikasi, dan bahkan melanggengkan kesenjangan.
Untuk menghindari masalah ini dan meminimalkan bias bahasa yang meluas, penting untuk menggunakan bahasa yang inklusif dan netral, menghindari generalisasi, memberikan bukti untuk klaim, mencari frasa alternatif, dan fokus pada persamaan dan perbedaan yang relevan ketika membandingkan kelompok atau situasi. Menggunakan alat terjemahan editor langsung juga dapat membantu memastikan komunikasi lintas bahasa yang akurat dan jelas sekaligus menghindari bias.
Linguise adalah layanan terjemahan yang menyediakan terjemahan editor untuk menghindari bias bahasa. Jika Anda tertarik menggunakannya, akun Linguise Anda dan minimalkan bias!